Minggu, 27 Desember 2015

Transportasi Sungai

Transportasi merupakan bagian integral dari suatu fungsi masyarakat. Kegiatan transportasi menunjukan hubungan yang sangat erat dengan gaya hidup dan tingkat pendapatan, keterjangkauan dari lokasi kegiatan produktif, persediaan barang-barang serta jasa pelayanan untuk dikonsumsi.
Transportasi sungai merupakan salah satu moda transportasi tertua di antara moda transportasi lain. Transportasi sungai memiliki peran yang sangat penting dimasa lalu terkait untuk perhubungan dan komunikasi antar kota di dunia. Kenyataan itu menjelaskan mengapa kota-kota besar dan pusat perdagangan di dunia berada di tepian muara sungai.
Jaringan sungai yang sudah ada secara alamiah dapat digunakan sebagai moda transportasi utama guna meningkatkan aksesibilitas suatu wilayah. Konsep operasi jaringan transportasi sungai sesungguhnya hanya membutuhkan sarana kapal sungai dan pelabuhan sungai sebagai pusat distribusi dan pergerakan. Biaya pembangunan transportasi sungai tentu lebih murah dibandingkan moda lainnya,  meski pola operasi transportasi sungai lebih lambat dan kurang fleksibel jika dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya.
Pengembangan pelabuhan sungai secara prinsip dapat memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan pokok, kendaraan maupun orang serta memperlancar pelaksanaan program pemerintah di kawasan sepanjang daerah aliran sungai. Dampak peningkatan aksesibilitas transportasi adalah peningkatan kinerja ekonomi di kawasan yang di hubungkan oleh transportasi tersebut. Peningkatan aksesibilitas transportasi tentu saja memerlukan pengembangan sarana dan prasarana pendukungnya.
Fenomina transportasi Indonesia dewasa ini memperlihatkan penurunan peran dalam melayani kebutuhan pergerakan. Hal ini disebabkan antara lain perkembangan moda tranportasi jalan raya dan kereta api yang diupayakan lebih cepat dan unggul dibandingkan moda transportasi sungai.
Transportasi jalan tentu saja menawarkan keunggulan berupa: fleksibilitas, layanan dari pintu ke pintu, keteraturan jadwal, ketersediaan dan frekuensi armada tinggi,  biaya transportasi yang lebih murah serta kebutuhan penganan barang dan ruang penyimpanan yang kecil. Pembangunan transportasi jalan raya tentu saja berdampak ada penurunan aspek alamiah lingkungan, perubahan pola pikir masyarakat dan peningkatan konsumerisme serta penurunan nilai-nilai budaya tradisional.

Pembangunan transportasi darat yang terdiri dari transportasi jalan raya, transportasi kereta api dan transportasi sungai perlu dilakukan secara sinergi sesuai dengan kondisi alamiah wilayah daratan yang dilayani. Wilayah-wilayah yang memiliki cukup banyak sungai seperti Kalimantan, Papua dan sebagian Sumatera tentu saja membutuhkan pengembangan tranportasi multimoda, mengingat pembangunan infrastuktur jalan dan kereta api membutuhkan biaya dan waktu cukup banyak serta belum tentu cocok dengan lingkungan fisik daratannya. Dengan demikian, transportasi sungai tetap harus dikembangkan dalam jangka menengah maupun panjang.Insyaallah...Aamiin....***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar