Senin, 18 Juli 2016

Serkilas tentang Tambo Adat

Mendirikan nagari Periangan–Padangpanjang
Dalam abad ketiga belas, ada seorang raja turun dari Tanah Hindu Bernama “Sang Sapurba”. Hingga sampai di Bukit Siguntang-guntang di Tanah Palembang. Kemudian dia mempunyai 4 orang anak  ( 2 laki-laki, dan 2 perempuan). Seorang anak laki-laki itu bernama “Sang Nila Utama” dan seorang lagi bernama “Sang Maniaka” . Yang perempuan bernama “Cindra Dewi dan Bilul Daun”.
Sang Nila Utama pergi berlayar lalu kemudian mendirikan negeri Singapura.
Pada tahun 1160 sampai tahun 1223 diperintah oleh raja Seri Pikrama Wira Raja.
Pada tahun 1223 sampai tahun 1236 diperintah oleh raja Sri Rama Wikrama.
Pada tahun 1236 sampai tahun 1249 diperintah oleh raja Sri Maharaja.
Karena dialahkan (mendapat tekanan) dari kerajaan Mojopahit, pada tahun 1252 Sri Iskandar Syah pindah dan mendirikan negeri Malaka. (negeri ini sesudah dihancurkan tentara dari Mojopahit, akhirnya menjadi rimba raya, menjadi tempat bersembunyi perampok Lanun (bajak Laut). Kemudian dalam tahun 1812 dibangun kembali oleh Rafles yang berasal dari Inggeris).
Sedangkan Sang Sapurba pergi berlayar, akhirnya masuk ke Sungai Indera Giri sebelum abad ketiga belas (menjelang penghabisan abad ke tiga belas) . Lalu mudik sampailah ke Koto Lagundi Nan Baselo, beserta rombongan yang banyak pengiring/pengikutnya. Raja Sang Sapurba itu memakai mahkota yang bercabang-cabang bentuknya. Raja itulah yang dikatakan dengan kiasan “rusa” karena mahkotanya seperti tanduk rusa. Maka terkagum dan tercenganglah orang yang melihatnya.
Pada suatu hari memohonlah untuk bertemu dan berbicara kepada Datuk Suri Diraja seseorang putra raja Seri Maharaja yang menjadi pimpinan dalam koto Lagundi Nan  Barselo itu. Ia seorang  yang arif-bijaksana dan termasyhur di Luhak Nan Tigo karena berpengalaman dan berpengatahuan yang luas . Ia telah mendapat ilmu selama bertarak (bertapa)  di tubing batu di Gunung Berapi.
Kemudian raja itu diterima kedatangannya dengan membuat acara beriang-riang (bersuka-cita). Akhirnya dinamailah tempat itu  dengan nama “Periangan”. Ada juga yang mengatakan bahwa “Perhiangan” artinya tempat Hiang (dewa). Tetapi sebenarnya penduduk disitu tidak suka berajakan dia. Namun ketidak sukaan itu, tersampaikan  dalam kata-kata kiasan, seperti ini: “Maka bermufakatlah segala isi nagari itu seluruhnya untuk membuat balai-balairung panjang, tempat daulat yang dipertuan menitahkan kata Raja itu kepada Ceti Bilang Pandai. Balairung itu bertiangkan teras jelatang,  berperan akar lundang, bertabuh pulut-pulut, digetang kulit  tuma, bergendang seliguri, dan janang sata haji perbuatan raja jin nan berdiam dirimba lawang. Balairung itu kemudian dihiasi dengan tikar daun hilalang. Maka dikeluarkan Allah Ta’ala celempong (talempong) Cani, ialah perbuatan sigulambai rajo tunggal”. Artinya orang tidak akan menempatkan tanda kebesaran dan kemuliaan untuk Raja itu.
Maka senanglah hati Raja itu, ialah Raja Natan Sang Sita Sangkakala, “bermahkotakan emas berumbai-umbaikan mutiara, bertatahkan ratna mutu manikam. Ialah Raja yang menaruh emas sejata-jati, patah diluhak perdagangan. Ialah Raja yang menaruh emas khudratullah dua belas mutu dan emas seperti manusia. Ialah Ialah Raja yang menaruh corek-cumandang kiri, singar-singarnya seratus emas, panjangnya Sekati Muno. Ialah Raja yang menaruh sungai emas. Ialah Raja yang menaruh Bukit Bergombak. Ialah yang menaruh tikar daun hilalang. Ialah Raja yang menaruh balai batu. Ialah Raja yang menaruh tabuh pulut-pulut, yang digetang dengan kulit tuma. Ialah Raja yang menaruh balai teras jelatang. Ialah Raja yang menaruh paran akar-akar lundang. Ialah Raja yang menaruh kuda sembrani. Ialah Raja yang menaruh gunung berapi sendirinya. Ialah Raja menaruh bunga seri-menyeri, baunya setahun perjalanan. Ialah Raja yang menaruh taring emas. Ialah Raja yang menaruh kipas batu. Ialah Raja yang menaruh buluh perindu, tempat segala burung mati. Ialah Raja yang menaruh beberapa kebesaran dan kemuliaan dengan berbagai macam ragam jumlahnya”. Artinya Raja itu tidak mempunyai kebesaran dan kekayaan (harta).
Karena orang Periangan tidak mau mengangkatnya jadi raja, maka pindahlah ia ke Batu Gadang, dengan menyandang pedang panjang melalui Padang rumput yang panjang. Maka oleh Datuk Suri Dirajo dinamai kota itu Padang-Panjang. Keduanya disebut “Periangan-Padangpanjang”. Dengan arti sesungguhnya bahwa Raja yang pindah ke Batu Gadang itu, tidaklah tempat itu dapat dikuasai oleh Raja, melainkan tempat itu masih termasuk wilayah kekuasaan Periangan juga.
Kemudian bermufakatlah seluruh penduduk koto Periangan-Padangpanjang itu untuk memberi nama “nagari” dan mengangkat pengulu-pengulu pada kedua negeri itu. Ada 4 orang yang akan dinobatkan yaitu: Datuk Seri Maharajo, Datuk Maharajo Besar, Datuk Bandaharo Kayo dan Datuk Sutan Maharajo Besar. Itulah orang yang menjadi kepala, yang pertama sekali memakai kebesaran negeri yang dua itu, pada zaman dahulunya sebelum ada Ninik Ketumanggungan dan Ninik Perpatih Nan Sebatang.
Kemudian dibangunlah balai tempat menyelenggarakan rapat bagi pengulu-pengulu dan cerdik-pandai. Itulah balai asal di Alam Minangkabau.
Kemudian Raja Sang Sapurba itu membunuh si Kati Muno karena terlalu kasar memberi gelar kepada raja itu “ ular nan gadang, penghabis padi di ladang, sumbing mata pedangnya seratus sembilan puluh”.  Si Kati Muno itu postur tubuhnya tinggi-besar dan keras kulitnya. Panjang kuburannya dibuat orang enam puluh hasta. Sekarang dinamakan orang kuburan itu “ Kubur Datuk Tan Tejo Rono”, ninik orang suku Sikumbang di Periangan kini.
Setelah beberapa lama diterimalah daulat yang dipertuan itu kawin dengan saudara perempuan Datuk Suri Dirajo bernama “Indo Julita”. Kemudian turun daulat yang dipertuan di Periangan-Padangpanjang itu kepada Ceti Bilang Pandai agar mencari tanah daratan guna dibuat nagari. Maka turunlah Raja itu ke Tanah Bunga Setangkai (Sungai Tarab sekarang), membawa tujuh orang laki-laki dan tujuh orang perempuan, untuk membuat nagari ditempat itu. Kemudian ikut serta pula delapan orang laki-laki dan delapan orang perempuan. Maka berdirilah Raja menitah diatas batu dekat air Sungai Tarab, menyuruh orang-orang itu mengatur tiap-tiap dusun, koto dan nagari. Setelah itu Raja kembali (pulang) ke Periangan-Padangpanjang. Setelah beberapa lama maka lahirlah anak Indo Julita seorang laki-laki, dinamai “Sutan Paduko Besar”
Kemudian berpulang daulat yang dipertuan, lalu Indo Julita manikah dengan ninik Indo Jati, orang bertuah dalam nagari, tempat berguru dan bertanya.  Dari hasil pernikahan itu lahirlah dua orang putra dan empat orang putri.  Yang tua dari putranya itu dinamakan “Sutan Balun”  yang kemudian setelah dewasa bergelar “Perpatih Nan Sebatang”. Yang seorang lagi bernama “Simambang Sutan” , setelah dewasa bergelar “Seri Maharaja Nago Nan Sekelap Dunia”. Sedang yang  putri  bernama “Reno Mandah, Reno Sudi, Reno Judah dan tuan Gadis Jamilan” .

*)Sumber: Tambo Adat Alam Minangkabau oleh Ahmad Dt Batuah)

Minggu, 27 Desember 2015

Transportasi Sungai

Transportasi merupakan bagian integral dari suatu fungsi masyarakat. Kegiatan transportasi menunjukan hubungan yang sangat erat dengan gaya hidup dan tingkat pendapatan, keterjangkauan dari lokasi kegiatan produktif, persediaan barang-barang serta jasa pelayanan untuk dikonsumsi.
Transportasi sungai merupakan salah satu moda transportasi tertua di antara moda transportasi lain. Transportasi sungai memiliki peran yang sangat penting dimasa lalu terkait untuk perhubungan dan komunikasi antar kota di dunia. Kenyataan itu menjelaskan mengapa kota-kota besar dan pusat perdagangan di dunia berada di tepian muara sungai.
Jaringan sungai yang sudah ada secara alamiah dapat digunakan sebagai moda transportasi utama guna meningkatkan aksesibilitas suatu wilayah. Konsep operasi jaringan transportasi sungai sesungguhnya hanya membutuhkan sarana kapal sungai dan pelabuhan sungai sebagai pusat distribusi dan pergerakan. Biaya pembangunan transportasi sungai tentu lebih murah dibandingkan moda lainnya,  meski pola operasi transportasi sungai lebih lambat dan kurang fleksibel jika dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya.
Pengembangan pelabuhan sungai secara prinsip dapat memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan pokok, kendaraan maupun orang serta memperlancar pelaksanaan program pemerintah di kawasan sepanjang daerah aliran sungai. Dampak peningkatan aksesibilitas transportasi adalah peningkatan kinerja ekonomi di kawasan yang di hubungkan oleh transportasi tersebut. Peningkatan aksesibilitas transportasi tentu saja memerlukan pengembangan sarana dan prasarana pendukungnya.
Fenomina transportasi Indonesia dewasa ini memperlihatkan penurunan peran dalam melayani kebutuhan pergerakan. Hal ini disebabkan antara lain perkembangan moda tranportasi jalan raya dan kereta api yang diupayakan lebih cepat dan unggul dibandingkan moda transportasi sungai.
Transportasi jalan tentu saja menawarkan keunggulan berupa: fleksibilitas, layanan dari pintu ke pintu, keteraturan jadwal, ketersediaan dan frekuensi armada tinggi,  biaya transportasi yang lebih murah serta kebutuhan penganan barang dan ruang penyimpanan yang kecil. Pembangunan transportasi jalan raya tentu saja berdampak ada penurunan aspek alamiah lingkungan, perubahan pola pikir masyarakat dan peningkatan konsumerisme serta penurunan nilai-nilai budaya tradisional.

Pembangunan transportasi darat yang terdiri dari transportasi jalan raya, transportasi kereta api dan transportasi sungai perlu dilakukan secara sinergi sesuai dengan kondisi alamiah wilayah daratan yang dilayani. Wilayah-wilayah yang memiliki cukup banyak sungai seperti Kalimantan, Papua dan sebagian Sumatera tentu saja membutuhkan pengembangan tranportasi multimoda, mengingat pembangunan infrastuktur jalan dan kereta api membutuhkan biaya dan waktu cukup banyak serta belum tentu cocok dengan lingkungan fisik daratannya. Dengan demikian, transportasi sungai tetap harus dikembangkan dalam jangka menengah maupun panjang.Insyaallah...Aamiin....***
Ohh….Angkutan Perairan Daratan
Angkutan perairan daratan adalah moda angkutan yang memanfaatkan prasarana alam yang tersedia berupa perairan daratan sebagai prasarananya. Yang dimaksud perairan daratan adalah sungai, danau atau pun kanal serta rawa di mana syarat-syarat untuk berlalu lintas untuk sarana angkutan dipenuhi, terutama yang menyangkut dimensi lebar perairan, kedalaman perairan serta tiadanya hambatan di dalam, di permukaan maupun di atas permukaan air. Adapun sebagai sarana angkutnya dapat berupa kapal, tongkang (barge) serta alat apung lainnya. Angkutan perairan daratan yang ada saat ini lebih dikenal sebagai angkutan sungai dan danau. Perkembangan dan kegiatan ekonomi negara dewasa ini, ditambah lagi dengan pertumbuhan yang pesat dalam pengelolaan daerah pedalaman telah menempatkan sungai-sungai atau danau-danau pada kedudukan yang strategis. Peranan angkutan sungai dan danau telah nyata dirasakan oleh masyarakat kita di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya, karena sungai-sungai sebagai prasarana di wilayah tersebut telah mampu memberikan akses sampai jauh di pedalaman di mana moda transportasi lain seperti jalan raya belum menjangkau.
Sungai yang ada di Indonesia berjumlah 144 sungai. Panjang sungai seluruhnya 31.035 km. Sungai yang dapat dilayari sepanjang 20.424 km, tersebar di 14 wilayah propinsi di Indonesia. Sedangkan danau/waduk di Indonesia berjumlah 28 buah dengan luas 3.737 km2, tersebar di berbagai propinsi. Di samping itu juga terdapat beberapa terusan/anjir di Propinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Angkutan sungai dan danau mempunyai berbagai kelebihan dibandingkan angkutan yang menggunakan moda lainnya, yaitu merupakan angkutan kargo, masal, jarak jauh, hemat energi, rendah polusi, bersahabat dengan lingkungan dan ketepatan lebih utama daripada kecepatan.
Namun di sisi lain angkutan perairan daratan sebagaimana angkutan lainnya mempunyai permasalahan-permasalahan yang menonjol yaitu; antara lain, kecelakaan berupa kecelakaan kapal. Kecelakaan tersebut selain mempunyai intensitas yang cukup tinggi juga menimbulkan kerugian materi dan juga mengakibatkan korban luka-luka bahkan meninggal dunia. Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan Kehandalan angkutan sungai dan danau tersebut perlu didukung salah satunya dengan adanya sistem perambuan yang memadai.

Selain itu, posisi angkutan sungai dan danau dalam pengelolaan sumber daya air adalah sebagai pemakai (user). Oleh karena itu pengoperasian angkutan sungai dan danau terutama menyangkut penggunaan air harus memperhatikan kepentingan pemakai sumber daya air lainnya (seperti, pengairan, pembangkit listrik, perikanan, industri, pariwisata) berkaitan dengan dengan hal tersebut dan dalam rangka meningkatkan keselamatan pelayaran dan lingkungannya maka perlu kiranya ada penanganan tersendiri ***

Sabtu, 11 Juli 2015

"Nen Takana2 Juo"


Hari itu sangek rami urg di pkn akaek. krn barisuek urg mulai puaso. ado nen manjua dagiang. sayua mayua jo ikan segar nen baru bacakau dr kolen.
sampai tangah hari pasa mulai langang. sbgn urg lah mulai malapeh payah minum kopi di lapau2 nen ado disinen. akhirnya azan berkumandang dari masjid raya al istiqamah. urg2 satu persatu baranjak dari duduaknyo maelo suruik manuju aia mujen utk maambiek aia sumabayang. sdh sumbayang mk kembalilah mereka ke tmpt lapau kopi tadi. dak lamo sdh itu dtg lah salah seorg dari ikua tanjuang. lalu inyo mangecek "ondee ado ciliang di palak ciluah ikua tanjuang" urg2 paburu mandanga kaba nen sarupo itu iyo banna basumangek tagak dari duduaknyo. masiang2 pulang karumah dan kumbali dengan mambao anjiang. makin lamo urg makin banyak. mk kmd baragkeklah menuju ikua tanjuang. sasampainyo di palak ciluah mk mangeceklah salah seorang dari urg nen banyak tu. kok masuk ka palakko iyo mak ustd nazar nen patuik ngaeh. mmd ko tau banna dimano ciliang tu bakubang. karano palak tu adlh jaaek baliau. kiro2 15 meter mk nyo lapehlah anjiang baliau utk mangaja ciliang nen ado di kubangen tu. anjiang lupak pak osu kundua nen nyo bao dek nindih lah lo manggareseh peseh. mak dt batuah lah malapeh anjiang lo. mk ribuiklah suaro anjiang jo kuai urg paburu di dlm palak ru. dak lamo sdh itu mk kalua lah ciliang gadang dr dlm kubangan menuju guek lano. sawah2 wakatu itu baru salasai batanam. jd ciliang labiah acok lari di ateh pamatang. tibo di guek rancen ado nen maambek sahinggo ciliang tako lari babelok ka arah bukik.muncuang. dari guek tenga jo panjuik dan dawah buluah lah banyaklo urg nen manantiken kadatangan ciliang tako. salah satunyo adlh angku jalin gilo. deen batua2 kagum dg keberanian baliau dg timbak di tangan mk baliau tombaklah ciliang tako sambia balari di balakang ciliang. iyo mang garuaNen Ta-kana2 Juong2 ciliang tu lari. idak taraso hari lah mulai patang. sabanta lai azan akan bakumandang. satibonyo ciliang di mudiak aia dan madaki kateh bukik sebagian urg mulai pulang. tp hari tu batua2 sero baburu ciliang. dmk.tks. ww

"Pasarraya"

"pasarraya"

hari itu aku sangat bingung. tlh bbrp kali aku kelilingi pasar ini. namun pak osu karimi tak jua aku temui. uang di dlm saku hanya tinggal utk ongkos oto ke teluk bayur dmn aku kost selama sekolah di sekolah pelayaran.
tiba2 dari masjid taqwa azan berkumandang. tanpa pikir panjang aku langsung bergegas kesana utk sholat.zuhur.
hati.msh gamang dg apa mkn siang ini. hingga sholatpun kurang konsentrasi. sehabis sholat aku kembali.mengelilingi pasar.los.ikan asin itu. namun pak osu ku blm juga bersua. dlm hati aku bertanya mungkin beliau tdk ke pdg hari ini. org2 kinari yg biasa belanja dagangan ikan asin waktu itu bukan hanya pak osu karimi. tapi juga ada pak angah adiek nyanyah. pak etek gafar.ahh... mungkin beliau sdh pulang kembali ke solok. mk aku mulai melangkahkan kaki ke tempat pak osu muih chaniago yg berdagang sirih dipasar ini. atau angku colak guci payo bada. perutku semakin sakit krn blm maian dari pagi. dek lah lamo ma ota2 di kadai pak osu muih hati semakin sore. sblm kadai angku colak tutup lebih baik aku kesana. syukur2 kiriman uang dari kampuang di titip pak osu karimi disitu. tp hati ini sdh mulai gamang. kok dak ado bakp ah... iyo dak mkn siang bantuaknyo.
benar saja rupanya titipan itu di dititip pak osu karimi di situ.

alhamdulillah... bisa mkn siang..jdnya....

"Ternate"


Tatkala ku buka uang kertas lembaran seribu. mataku langsung tertuju pd gambar pulau maitara dan tidore. disitu ada dua nelayan sdg memperjuangkan hidupnya. dilembar sebelah belakangnya terlihat kapitan patimura dengan goloknya.
anganku melambung... teringat waktu itu... tatkala pergi kesitu...
teringat seorang adik sekaum di kampungku alm karnadi. adik sahabat kecilku semasa sekolah dulu yaitu sdr ican upiak aik jln lapang kinari solok. dia sukses merantau di sana bersama keluarga.
teringan gunung gamalama yg baru2 ini kembali menyemburkan abu nya.
dlm ber-menung2 itu hpku.bergetar. akhirnya aku sadar.bahwa blm beberapa lama aku menulis di fb dan menceritakan ttg potensi pulau halmahera.
lamat2 ku baca... "apo istimewa eh pulau itu rih" kayak tahu aja..!! lai dak ba propaganda...
aku jadi tertawa...kmd kubalaslah celoteh sahabat dekatku ini. pendek saja. " kok dak bapotensi. lai mungkin ka titiek aia liwua kolonial portugis. spanyol jo bulando kiun rih."
kok bt caritokenlah..... nak di baco dari siko ah...
sabanyo deen pai kiun utk mamareso lintas penyeberangan perintis kapa2 pt. asdp. tujuan utamo sakali untuak lintas penyeberangan tobelo - daruba jo tobelo - subaim. sabananyo deen kiun dek dak ado kawan sakantua nen amuah pai kiun. jauah... pitih nyo saketek... karano proyek perintis... dll.
jk mau ka kiun satangah sabulan sabalun barangkek hrs di pantau trayek kapa2 perintis nen ado disinen. tamasuak perjalanan udara. mulai dari bandara suta. lalu transit di samratulangi manado atau transit di bandara makassar. segala sesuatu sdh di persiapkan. dan kini tingga ma hubungi kawan nen ado di dinas propinsi jo nen di cabang pt. asdp ternate. jawaban nen ditarimo... jangan ke sini dulu..... gunung gama lama lagi.mengeluarkan asap hitam.... bikin jafwal ulang lagi...
stlh tiba hari keberangkatan hati kecilku ciut juga. berangkat sendiri ke sebuah negeri yang belum pernah dijajaki. inikah yg disebut dlm cerita masa kecilku. berangkat ke negeri antah betantah.... iyo badampuang paruik. singkek carito mk naiklah kepesawat menuju menado. lalu transit naik lagi dg pesawat kecil ke bandara st babullah ternate.
satibo di.bandara sam ratulangi. baru ae turun dari tangga. paruikko sabana manggigik gigik. nak maddu molah ruponyo. tanpa pikir panjanh aku bergegas mencari toilet di bandara tu. iyo banna lamo maddu shg hampia tingga dek pesawat menuju ternate. kini lah di ateh kapa tabang... iyo hijau bl diliek dari udaro. kmd mendarat di bandara st babullah. ruponyo tas nen dibao dari jkt lah tingga lo. tapaso lalok di losmen jo baju nen lakek di badan. dan barisueknyo baru agen penerbangan mangabaken bhw sdh bisa maambiek tas nen tingga kapatang.
karano hari lah mulai sanjo.... carito ko kt sambuang sajo di lain waktu nen luang...y. www

Perjalanan ke Ternate

Pagi ini aku mau ke kantor pt. asdp cabang ternate utk menandatangani spj. sbg pertanggungan jawabku dmn aku berkerja. 
dijalanan bgt banyak angkot dan ojek motor yg siap utk mengantar aku kesana. di sepanjang jln arah ke pinggir laut aku lihat situs2 sejarah penjajah portugis dan spanyol berupa benteng2 pertahanan. sekali lagi aku semakin yakin bahwa bangsa2 eropa memang sdh dtg kesini untuk mencari rempah2 berupa cengkah dan pala. coba lihat disebelah kanan jalan masih tumbuh cengkeh2 avo dg batang yg begitu besar dan daun yang rimbun. pohon2 pala seakan melambai lambaikan tangannya menyapa kehadiran ku sipulau ini.
Tiba2 tukang ojek mengagetkan lamunanku "sdh sampai pak" dg tingkah yg ramah. Stlh ongkos ku bayar lalu aku langsung memasuki kantor itu. masih sepi rupanya. hanya ada bbrp pegawai. lalu aku menyapa salah seorang dintaranya sambil.bertanya "bpk kepala cabang sdh dtg pak". "sepertinya beliau ke jkt pak. tp wakilnya ada dan beliau sdh di dalam. tks pak fsn tolong sampaikan bhe aku dr jkt dan ingin ketemu beliau. baik pak fan silahkan duduk dan menunggu disini. baik pak tks. selang beberapa lama mk bpk yg masuk td menghampiriku dan berkata silahkan.pak katanya.
sesampai di dlm ruangan.kepala cabang kutemui pelaksana harian yg mewakili kepala canbang. tanpa di duga rupanya bpk tsb sahabat lamaku sewaktu beliau bertugas di pelb. penyeb. merak. tanpa bada basi lagi kami ngombrol.dg cekakan. kmd dia bilang bhw kl mau ke tobelo - daruba dan tobelo - subaim. sebaiaknya pak ali hrs menunggu bbrp hari agr kpl yg melintasinya tpt berara di tobelo.
Aduh bgmn ini.....hrs menunggu bbrp hari.. oklah dlm hatiku. stlh keluar dr ruangan dan tt spj
bpk yg duduk di sebelahku.menunggu td msh disitu. aku mau naik ojek lagi ke kantor dinas propinsi. sambil menunggu2 itu bpk tsb menghampiriku dan berkata mau kemana pak ? mari km antar. lalu aku dibonceng menuju tujuan. Kini aku sdh memasuki jln .batu angus sebentar lg akan tb di tujuan. di sana aku diterima oleh pimpro proyek pelb.penyeberangan. dan juga kadis provinsi.
sungguh banyak org yg aku kenal disana. dan bpk2 itu sering ngobrol di kantorku. mk suasana bgy akrab shg tanpa terasa sdh lama km berbincang. 
Hari itu haro yg menyenangkan dan bahkan aku lupa sdg berada di ujung timur negeri ini.
Pak ali ayo kt mkn siang dan kl prl bpk bs pk kendaraan ini slm disini. tks pak yakub...kt ku. km dengan pak sofyan saja... rupanya stlh ngobrol di atas motornya saat menuju kesini tadi aku sdh tahu bhw beliau adalah kepala pelabuhan penyeberangan room.
stlh sore aku kembali ke losmen. sangat banyak teman yg ketemui dan kutemukan hari ini. yg sangat istimewa adlh syamsuri. yg sdh janji sore ini akan main badminton di hall tempat reksi mainaki menapaki karier olah raga bulu tangkis.
singkat cerita selama aku menunggu persiapan keberangkatan menelusuri pulau halmahera. setiap sore km main bulu tangkis dg atlit2 daerah maluku utara. iyo sabanna raso di pakan akaek gdg baperna raso eh...

Perjalanan ke Ternatehr sdh sore. cerita kt sdh dl. api padam puntuanh anyuik. ww