Transportasi Sungai
Transportasi merupakan bagian integral dari
suatu fungsi masyarakat. Kegiatan transportasi menunjukan hubungan yang sangat
erat dengan gaya
hidup dan tingkat pendapatan, keterjangkauan dari lokasi kegiatan produktif,
persediaan barang-barang serta jasa pelayanan untuk dikonsumsi.
Transportasi sungai merupakan salah satu moda transportasi tertua di antara
moda transportasi lain. Transportasi sungai memiliki peran yang sangat penting
dimasa lalu terkait untuk perhubungan dan komunikasi antar kota di dunia. Kenyataan
itu menjelaskan mengapa kota-kota besar dan pusat perdagangan di dunia berada
di tepian muara sungai.
Jaringan sungai yang sudah ada secara alamiah dapat digunakan sebagai moda
transportasi utama guna meningkatkan aksesibilitas suatu wilayah. Konsep
operasi jaringan transportasi sungai sesungguhnya hanya membutuhkan sarana
kapal sungai dan pelabuhan sungai sebagai pusat distribusi dan pergerakan. Biaya
pembangunan transportasi sungai tentu lebih murah dibandingkan moda lainnya, meski pola operasi transportasi sungai lebih
lambat dan kurang fleksibel jika dibandingkan dengan moda transportasi jalan
raya.
Pengembangan pelabuhan sungai secara prinsip dapat memperlancar mobilisasi
dan distribusi kebutuhan pokok, kendaraan maupun orang serta memperlancar
pelaksanaan program pemerintah di kawasan sepanjang daerah aliran sungai. Dampak
peningkatan aksesibilitas transportasi adalah peningkatan kinerja ekonomi di
kawasan yang di hubungkan oleh transportasi tersebut. Peningkatan aksesibilitas
transportasi tentu saja memerlukan pengembangan sarana dan prasarana
pendukungnya.
Fenomina transportasi Indonesia dewasa ini memperlihatkan penurunan peran
dalam melayani kebutuhan pergerakan. Hal ini disebabkan antara lain
perkembangan moda tranportasi jalan raya dan kereta api yang diupayakan lebih
cepat dan unggul dibandingkan moda transportasi sungai.
Transportasi jalan tentu saja menawarkan keunggulan berupa: fleksibilitas,
layanan dari pintu ke pintu, keteraturan jadwal, ketersediaan dan frekuensi armada
tinggi, biaya transportasi yang lebih
murah serta kebutuhan penganan barang dan ruang penyimpanan yang kecil. Pembangunan
transportasi jalan raya tentu saja berdampak ada penurunan aspek alamiah
lingkungan, perubahan pola pikir masyarakat dan peningkatan konsumerisme serta
penurunan nilai-nilai budaya tradisional.
Pembangunan transportasi darat yang terdiri dari transportasi jalan raya,
transportasi kereta api dan transportasi sungai perlu dilakukan secara sinergi
sesuai dengan kondisi alamiah wilayah daratan yang dilayani. Wilayah-wilayah
yang memiliki cukup banyak sungai seperti Kalimantan, Papua dan sebagian
Sumatera tentu saja membutuhkan pengembangan tranportasi multimoda, mengingat
pembangunan infrastuktur jalan dan kereta api membutuhkan biaya dan waktu cukup
banyak serta belum tentu cocok dengan lingkungan fisik daratannya. Dengan
demikian, transportasi sungai tetap harus dikembangkan dalam jangka menengah
maupun panjang.Insyaallah...Aamiin....***