Jumlah wilayah kecamatan di kedua wilayah kabupaten tersebut yang bersinggungan dan/atau dialiri oleh Sungai Sambas dengan anak-anak sungainya mencapai 23 wilayah kecamatan. Adapun luas keseluruhan ke-23 wilayah kecamatan tersebut mencapai 9.067,38 Km2 (906.738,00 Ha), meliputi 6.020,45 Km2 (602.045,00 Ha) dalam Kabupaten Sambas dan 3.046,93 Km2 (304.693,00 Ha) dalam Kabupaten Bengkayang.
Kabupaten Sambas terletak di bagian paling utara Provinsi Kalimantan Barat atau di antara garis 2o08’ LU dan 0o33’ LU serta di antara 108o39’ BT dan 110o04’ BT pada peta rupa bumi. Berdasarkan letak geografis yang spesifik ini maka, daerah Kabupaten Sambas berdekatan dengan garis khatulistiwa (garis lintang 0o) yang melintas di atas Kota Pontianak. Karena pengaruh letak ini pula, maka Kabupaten Sambas termasuk salah satu daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang tinggi.
Secara administratif, Kabupaten Sambas memiliki batas administrasi sebagai berikut.
1. Sebelah utara berbatasan dengan Serawak Malaysia Timur dan Laut Natuna
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang
3. Sebelah barat berbatasan dengan Laut Natuna, dan
4. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang dan Serawak Malaysia Timur
Ciri-ciri spesifik bahwa wilayah Kabupaten Sambas termasuk salah satu daerah di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur, Kabupaten Sambas kini telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari negara asing.
Sama halnya dengan Kabupaten Bengkayang yang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di sebelah utara Propinsi Kalimantan Barat. Secara geografis, Kabupaten Bengkayang terletak di antara garis 0o33’ LU dan 1o30’ LU serta di antara 108o39’ BT dan 110o10’ BT pada peta rupa bumi. Berdasarkan letak geografis yang spesifik ini maka, daerah Kabupaten Bengkayang berdekatan dengan garis khatulistiwa (garis lintang 0o) yang melintas di atas Kota Pontianak. Karena pengaruh letak ini pula, maka Kabupaten Bengkayang termasuk salah satu daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang tinggi.
Secara administratif, Kabupaten Bengkayang memiliki batas administrasi sebagai berikut.
1. Sebelah utara berbatasan dengan Serawak Malaysia Timur
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pontianak
3. Sebelah barat berbatasan dengan Laut Natuna, dan
4. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak
Ciri-ciri spesifik bahwa wilayah Kabupaten Bengkayang termasuk salah satu daerah di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur, Kabupaten Bengkayang kini telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari negara asing.
Data Curah Hujan dan Klimatologi yang digunakan untuk kegiatan dari Stasiun Klimatologi Sambas (No. Stasiun : SC-02, elevasi 10 meter) yang terletak di 01º 22' LU dan 109º 19' BT.
Dari data stasiun tersebut keadaan temperatur udara rata-rata bulanan adalah 27,36 oC, dengan suhu maksimum 28,95 oC pada Bulan September dan minimum 26,32 oC pada Bulan Januari.
Kelembaban nisbi udara berkisar antara 88,28% (Maret) dan 92,12% (Januari).
Lama penyinaran matahari rata-rata 4,51 jam, maksimum 5,35 jam pada bulan April dan minimum 3,34 jam pada bulan September.
Kecepatan angin rata-rata maksimum 7,38 km/hari pada bulan Maret dan minimum 3.17 km/hari pada bulan September.
Kawasan hutan yang ada di Kabupaten Sambas meliputi hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi biasa, hutan produksi yang dapat dikonversi, hutan tanaman, hutan tanaman wisata, dan hutan lindung bakau
Lingkungan
Wilayah Sungai Sambas yang mempunyai 4 (empat) sungai besar (Sungai Sambas Besar, Bantanan, Sambas dan Kumba) dan menjadikan sungai sebagai alat transportasi utama, berdampak pada dipilihnya daerah bantaran sungai sebagai lokasi permukiman penduduk dan aktivitas perekonomian. Hal tersebut telah menyebabkan kerusakan lingkungan khususnya pencemaran air karena sebagian besar dari permukiman tersebut tidak mempunyai fasilitas jamban, sehingga mereka membuang langsung air buangan dan kotorannya ke sungai.
Selain itu aktivitas peternak tambak pun telah menambah beban pencemaran pada air sungai tersebut. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya eutrofikasi (penyuburan badan air) yang disebabkan melimpahnya kadar organic dalam air sungai tersebut.
Karena masih kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, juga karena tindakan sewenang-wenang dari beberapa perusahaan, menyebabkan terjadinya penurunan daya dukung lingkungan dan menipisnya ketersediaan alam tersebut. Hal tersebut menyebabkan berkurangnya kawasan hutan lindung akibat illegal logging. Selain itu juga terjadi kerusakan lingkungan karena masih adanya kegiatan PETI (pertambangan tanpa ijin) yang menyebabkan terjadinya sedimentasi dan pencemaran air. Survey lapangan yang dilakukan di kedua kabupaten dalam Wilayah Sungai Sambas serta informasi dari penduduk dan instansi terkait, kegiatan PETI (penduduk setempat menyebutnya sebagai ”dompeng”) pada umumnya terjadi di Sungai Sambas yang masuk Kabupaten Sambas. Kegiatan PETI tidak terjadi di sepanjang Sungai Sambas yang masuk Kabupaten Bengkayang.
Masalah lingkungan lainnya terjadi di daerah pesisir. Salah satu fungsi hutan mangrove adalah untuk meredam gelombang dan melindungi pantai dari abrasi. Pembukaan hutan mangrove, kurangnya tindakan pengamanan kembali dan kurangnya kesadaran penduduk menjaga hutan mangrove menyebabkan proses abrasi pada masa mendatang. Selain itu juga akan mengancam ketersediaan perikanan karena fungsi lain dari hutan mangrove merupakan penyedia nutrient bagi biota perairan dan juga tempat pemijahan.
Perkembangan Jumlah Penduduk
Uraian perkembangan penduduk di Wilayah Sungai Sambas secara garis besar menunjukkan peningkatan dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 3,49 % per tahun.
Pembandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah masing-masing kecamatan menemukenali bahwa secara rata-rata Wilayah Sungai Sambas memiliki tingkat kepadatan penduduk masih berada dibawah 100 jiwa jiwa / Km2 .
Perkembangan Sektor Pertanian
Tanaman Pangan Padi Sawah
Komoditi sawah di Wilayah Sungai Sambas, maka secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa luas panen, tingkat produktivitas dan volume produksinya menunjukkan peningkatan.
Tanaman Pangan Padi Ladang
Gambaran tanaman pangan padi ladang di Wilayah Sungai Sambas sebagai berikut.
1. Tanaman padi ladang dikembangkan di tujuh kecamatan dari 23 kecamatan di Wilayah Sungai Sambas.
2. Dilihat dari luas panen dan volume produksi, kecamatan paling potensial adalah Kecamatan Subah.
Tanaman Pangan Jagung
Gambaran potensi tanaman jagung di Wilayah Sungai Sambas dikemukakan sebagai berikut.
1. Tanaman jagung dikembangkan di beberapa kecamatan dalam Wilayah Sungai Sambas.
2. Dari luas panen dan volume produksi, kecamatan paling potensial adalah Kecamatan Tebas, Subah, Sajingan Besar, dan Kecamatan Jawai.
Tanaman Pangan Ubi Kayu
Potensi tanaman ubi kayu di Wilayah Sungai Sambas sebagai berikut.
1. Tanaman ubi kayu dikembangkan di 14 kecamatan.
2. Laju pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 10,84 % per tahun.
3. Kecamatan paling potensial adalah Kecamatan Tekarang, Kecamatan Subah, Kecamatan Jawai, Kecamatan Sambas dan Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas serta serta kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bengkayang..
2. Laju pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 10,84 % per tahun.
3. Kecamatan paling potensial adalah Kecamatan Tekarang, Kecamatan Subah, Kecamatan Jawai, Kecamatan Sambas dan Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas serta serta kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bengkayang..
Tanaman Pangan Ubi Jalar
Potensi tanaman ubi jalar di Wilayah Sungai Sambas sebagai berikut.
1. Tanaman ubi jalar dikembangkan di 14 kecamatan.
2. Laju pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 27,80 % per tahun.
3. Kecamatan paling potensial adalah Kecamatan Tekarang, Kecamatan Semparuk, Kecamatan Jawai, dan Kecamatan Tebas.
Pertanian Tanaman Palawija
Tanaman Kacang Tanah
Potensi tanaman kacang tanah di Wilayah Sungai Sambas dikemukakan bahwa Tanaman kacang tanah hanya dikembangkan di Kecamatan Subah. Laju pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 33,78 % per tahun.
Tanaman Kacang Kedelai
Potensi tanaman kacang kedelai di Wilayah Sungai Sambas dikemukakan bahwa:
1. Tanaman kacang kedelai dikembangkan di Kecamatan Tekarang, Kecamatan Subah, Kecamatan Jawai, Kecamatan Jawai Selatan, dan Kecamatan Teluk Keramat serta kecamatan-kecamatan dalam cakupan Kabupaten Bengkayang.
2. Laju pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 1,31 % per tahun.
Tanaman Kacang Hijau
Potensi tanaman kacang hijau di Wilayah Sungai Sambas dikemukakan bahwa tanaman kacang hijau dikembangkan di Kecamatan Selakau, Kecamatan Pemangkat, Kecamatan Tebas, Kecamatan Tekarang, Kecamatan Jawai, Kecamatan Jawai Selatan, Kecamatan Teluk Keramat, dan Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Laju pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 10,14 % per tahun.
Pertanian Tanaman Sayuran
Sekitar 15 jenis sayuran dikembangkan di Wilayah Sungai Sambas, yaitu Bawang Daun, Petsai / Sawi, Lobak, Kacang Panjang, Cabe / Lombok, Cabe Rawit, Tomat, Terung, Buncis, Ketimun, Labu Siam, Kangkung, Semangka, Kubis, dan Bayam.
Tanaman Perkebunan
Dengan bentang wilayah cukup luas, Wilayah Sungai Sambas potensial sebagai kawasan pengembangan tanaman perkebunan. Beragamnya jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan dengan laju pertumbuhan produksi cukup tinggi mengindikasikan cukup potensialnya bagi pengembangan tanaman perkebunan di Wilayah Sungai Sambas.
Beberapa jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan adalah Cengkeh, Kakao, Kemiri, Kopi, Karet, Kelapa Dalam, Kelapa Hibrida, Kelapa, Sawit, Lada, Sagu, Tebu, Pinang, Aneka Tanaman.
Perikanan
Sebagai salah satu daerah yang dialiri banyak sungai serta berbatasan dengan wilayah pesisir dan laut, tidak mengherankan jika Wilayah Sungai Sambas pun memiliki potensi di sektor perikanan.
Perkembangan volume produksi sektor perikanan, baik dari perikanan laut, perikanan perairan umum dan budidaya menunjukkan potensi perikanan yang dimiliki oleh Wilayah Sungai Sambas.
Prasarana Dermaga
Wilayah Sungai Sambas, 19 kecamatan di antaranya merupakan wilayah yang pemanfaatan sungai sebagai prasarana dan sarana tarnsportasi cukup besar. Keberadaan dermaga di dalam ke-19 kecamatan tersebut sebagai indikasi masih kuatnya pemanfaatan sungai dalam mendukung pergerakan orang, barang, jasa dan informasi bagi pembangunan wilayahnya. Secara keseluruhan terdapat 73 unit dermaga tersebar di ke-16 wilayah kecamatan tersebut, baik dermaga perseorangan maupun dermaga yang berada dalam pengelolan dinas perhubungan setempat. Pada umumnya dermaga yang ada berfungsi sebagai pangkalan dengan kondisi umum baik, walaupun ada beberapa berkondisi rusak.
Gambaran umum beberapa dermaga angkutan sungai di Wilayah Sungai Sambas diantaraanya yaitu:
1. Pelabuhan Penjajap :
· Pelabuhan Penjajap berada di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat
· Secara hidrogeografis terletak di arah muara Sungai Sambas
· Kedalaman pelabuhan sekitar 1,50 m di musim kemarau, dan bentang Sungai Sambas di lokasi Pelabuhan Penjajap sekitar 1.700 m
· Luas dermaga di pelabuhan sekitar 840 m2
· Pelabuhan Penjajap merupakan pelabuhan pangkalan dengan kondisi konstruksi baik dengan luas sekitar 840 m2
· Kondisi fisik lahan sekitar Pelabuhan Penjajap adalah sebagai berikut.
o Sebelah barat merupakan muara Sungai Sambas
o Sebelah timur merupakan PPN Penjajap
o Sebelah selatan merupakan permukiman, dan
o Sebelah utara merupakan Sungai Sambas
2. Pelabuhan Perikanan Nusantara :
· Lokasi pelabuhan berada di Kecamatan Pemangkat
· Secara hidrogeografis terletak di arah muara Sungai Sambas
· Kedalaman pelabuhan sekitar 1,50 m di musim kemarau, dan bentang Sungai Sambas di lokasi pelabuhan sekitar 1.700 m
· Jalan akses keluar – masuk pelabuhan sekitar 2,80 m
· Merupakan pelabuhan pangkalan dengan kondisi konstruksi baik.
· Kondisi fisik lahan sekitar pelabuhan adalah sebagai berikut.
o Sebelah barat merupakan muara Sungai Penjajap di Sungai Sambas dan muara Sungai Sambas di Laut Natuna
o Sebelah timur merupakan perkebunan kelapa
o Sebelah selatan merupakan permukiman, dan
o Sebelah utara merupakan Sungai Sambas
3. Pelabuhan Sintete :
· Pelabuhan Sintete berada di Desa Singa Raya Kecamatan Semparuk
· Secara hidrogeografis terletak di arah muara Sungai Sambas
· Kedalaman pelabuhan sekitar 6,30 m di musim kemarau, dan bentang Sungai Sambas di lokasi Pelabuhan Sintete sekitar 725 m
· Jalan akses keluar – masuk Pelabuhan Penjajap sekitar 2,00 m
· Pelabuhan Sintete merupakan pelabuhan pangkalan dengan kondisi konstruksi baik dengan luas sekitar 24 m2.
· Kondisi fisik lahan sekitar pelabuhan adalah sebagai berikut.
o Sebelah barat merupakan perkebunan kelapa
o Sebelah timur merupakan perkebunan kelapa
o Sebelah selatan merupakan permukiman, dan
o Sebelah utara merupakan Sungai Sambas
4. Pelabuhan Perigi Piai:
· Pelabuhan Perigi Piai berada di Desa Tekarang Kecamatan Tekarang
· Secara hidrogeografis terletak di arah dalam Sungai Sambas
· Kedalaman pelabuhan sekitar 2,50 m di musim kemarau, dan bentang Sungai Sambas di lokasi Pelabuhan Perigi Piai sekitar 675 m
· Jalan akses keluar – masuk pelabuhan sekitar 3,00 m
· Merupakan pangkalan dengan kondisi konstruksi baik dengan luas sekitar 36 m2.
· Kondisi fisik lahan sekitar pelabuhan adalah sebagai berikut.
o Sebelah barat merupakan sawah dan ladang
o Sebelah timur merupakan sawah dan ladang
o Sebelah selatan merupakan Sungai Sambas, dan
o Sebelah utara merupakan sawah dan ladang
5. Pelabuhan Tekarang :
· Pelabuhan Perigi Piai berada di Desa Tekarang Kecamatan Tekarang
· Secara hidrogeografis terletak di arah dalam Sungai Sambas
· Kedalaman pelabuhan sekitar 2,50 m di musim kemarau, dan bentang Sungai Sambas di lokasi pelabuhan sekitar 675 m
· Jalan akses keluar – masuk pelabuhan sekitar 3,00 m
· Merupakan pangkalan dengan kondisi konstruksi baik dengan luas sekitar 32 m2.
· Kondisi fisik lahan sekitar pelabuhan adalah sebagai berikut.
o Sebelah barat merupakan sawah dan ladang
o Sebelah timur merupakan sawah dan ladang
o Sebelah selatan merupakan Sungai Sambas, dan
o Sebelah utara merupakan sawah dan ladang
6. Pelabuhan Sei Baru :
· Pelabuhan Sei Baru berada di Desa Sei Baru Kecamatan Teluk Keramat
· Secara hidrogeografis terletak di arah dalam Sungai Sambas
· Kedalaman pelabuhan sekitar 1,70 m di musim kemarau, dan bentang Sungai Sambas di lokasi pelabuhan sekitar 700 m
· Merupakan pelabuhan pangkalan dengan kondisi konstruksi baik dengan luas sekitar 126 m2.
· Kondisi fisik lahan sekitar pelabuhan adalah sebagai berikut.
o Sebelah barat merupakan permukiman
o Sebelah timur merupakan semak belukar
o Sebelah selatan merupakan Sungai Sambas, dan
o Sebelah utara merupakan permukiman
7. Pelabuhan Tebas Kuala:
· Pelabuhan berada di Desa Tebas Kuala Kecamatan Tebas
· Secara hidrogeografis terletak di arah dalam Sungai Sambas
· Kedalaman pelabuhan sekitar 2,50 m di musim kemarau, dan bentang Sungai Sambas di lokasi pelabuhan 675,99 m
· Jalan akses keluar – masuk pelabuhan sekitar 3,00 m
· Merupakan pangkalan dengan kondisi konstruksi baik dengan luas sekitar 72 m2.
· Kondisi fisik lahan sekitar pelabuhan adalah sebagai berikut.
o Sebelah barat merupakan Sungai Tebas
o Sebelah timur merupakan kebun jeruk
o Sebelah selatan merupakan kebun jeruk, dan
o Sebelah utara merupakan Sungai Sambas
8. Dermaga Sejangkung Kab. Sambas:
· Lokasi terletak di Desa Sejangkung, Kec. Sejangkung
· Secara hidrogeografis terletak di arah dalam Sungai Sambas
· Merupakan pangkalan dengan kondisi konstruksi rusak.
· Kedalaman di pelabuhan sekitar 2,40 m dengan bentang sungai di lokasi pelabuhan sekitar 175,00 m.
· Kondisi fisik lahan sekitar pelabuhan adalah sebagai berikut.
o Sebelah barat merupakan Pasar Sejangkung
o Sebelah timur merupakan semak belukar
o Sebelah selatan merupakan Desa Sejangkung, dan
o Sebelah utara merupakan Sungai Sambas
9. Dermaga Satai / Sidodadi Kab. Sambas:
· Lokasi pelabuhan di Dsn Satai Kec. Subah
· Merupakan pangkalan dengan kondisi konstruksi rusak.
· Kedalaman di pelabuhan sekitar 6,00 m dengan bentang sungai di lokasi pelabuhan sekitar 80,00 m, luas sekitar 32 m2.
· Kondisi fisik lahan sekitar pelabuhan adalah sebagai berikut.
o Sebelah barat merupakan ladang dan kebun
o Sebelah timur merupakan ladang dan kebun
o Sebelah selatan merupakan ladang dan kebun, dan
o Sebelah utara merupakan Sungai Satai (anak Sungai Sambas)
10. Dermaga Ledo Kab. Bengkayang :
10. Dermaga Ledo Kab. Bengkayang :
a. Lokasi : Desa Ledo
b. Volume : 20 m2
c. Lebar alur : 50,00 m
d. Kedalaman : 2,50 m
e. Kondisi : Rusak
a. Lokasi : Desa Seluas
b. Volume : - m2
c. Lebar alur : 50,00 m
d. Kedalaman : 2,50
m
e. Kondisi : Rusak
11. Dermaga Sentimok Kab.Bengkayang :
a. Lokasi : Desa Sentimok
b. Volume : - m2
c. Lebar alur : 100,00 m
d. Kedalaman : 3,50 m
Sarana angkutan pedalaman di Wilayah Sungai Sambas terdiri dari kapal motor, tongkang gandeng, tangker tak bermotor, long boat, speed boat, kapal penyeberanga dan sampan.
Besarnya manfaat pelayanan moda angkutan sungai dapat dilihat dari besarnya volume lalu lintas barang dan penumpang, baik di masing-masing simpul pelabuhan/dermaga maupun kecamatan dalam cakupan Wilayah Sungai Sambas.
Di Wilayah ini tidak semua dermaga pelabuhan sungai dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran pergerakan orang dan barang intra Wilayah Sungai Sambas maupun antara Wilayah Sungai Sambas dengan wilayah lainnya. Dari semua dermaga pelabuhan di ke-19 kecamatan di Wilayah Sungai Sambas, hanya beberapa dermaga pelabuhan yang dimanfaatkan untuk mobilitas pergerakan orang dan barang.
Demikian, semoga bermanfaat..Aamiin…(Ali Mursal)***Menelusuri Wilayah Sungai Sambas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar